Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi COVID-19, Australia Bagikan Voucher Belanja dan Liburan
Beberapa negara sisi di Australia berusaha menghidupkan kembali lagi ekonomi mereka yang terpukul karena wabah COVID-19 dengan bagikan voucer berharga juta-an rupiah untuk masyarakatnya.
bandar bola sbobet panduan mendaftar member baru sbobet
Pemerintahan Canberra akan bagikan voucer sebesar AU$ 40, atau sejumlah Rp 414 ribu, ke masyarakat negara sisi itu menyambut Natal untuk tingkatkan penghasilan usaha lokal di tengah-tengah krisis karena Virus Corona baru, seperti mencuplik ABC Australia, Selasa (24/11/2020).
Dua minggu kembali, Pemerintahan Daerah Ibu Kota Australia (ACT) akan bagikan lima voucer digital untuk konsumen setia dengan nilai yang berbeda untuk dihabiskan di usaha yang tercatat, yang akan diperbarui sehari-harinya.
Program eksperimen ini akan berjalan dari 9 Desember sampai 21 Desember, atau sampai dana AU$ 500.000 yang didistribusikan dalam program itu sudah semua terpakai.
Mulai Senin 23 November, masyarakat yang berumur di atas 18 tahun bisa daftarkan diri di situs 'ChooseCBR'.
Selanjutnya mulai 19 Desember, masyarakat Canberra akan diberi lima voucer potongan harga sehari-harinya, yang bisa dicairkan di beberapa toko yang telah tercatat dalam program itu. Ke-5 voucer itu harus dipakai di bisnis-bisnis yang lain agar adil, dan akan mempunyai nilai minimal pembelanjaan.
Voucer itu tidak bisa dipakai untuk beli produk seperti tembakau, digunakan untuk taruhan, atau beli alkohol, tetapi bisa dipakai untuk menggunting harga makanan yang diminta dengan alkohol.
Menteri Usaha ACT, Tara Cheyne, menjelaskan mekanisme itu di inspirasi dari program sama yang berada di Darwin dan voucer itu bisa dijangkau secara online.
"Saat mendaftarkan dalam situs dan memuatnya kembali lagi, sehari-harinya voucer itu akan ada untuk Anda. Anda selanjutnya bisa mengeklik voucer itu dan menunjukkan pada usaha yang tercatat," ucapnya.
Graham Catt dari 'Canberra Business Chamber' menjelaskan pola itu akan menolong usaha yang kesusahan.
"Menyambut Natal, ini ialah wujud dorongan pertama untuk memberi sedikit investasi untuk usaha kecil, salah satunya langkah yang bagus untuk memunculkan dampak berlipat-lipat," ucapnya.
"Ini bakal menjadi pola yang penting sebab akan menggerakkan konsumen setia, yang menurut saya ingin lagi memberikan dukungan usaha lokal mereka, dan memberi stimulan untuk melakukan."
Dalam kampanye pemilu ACT, Pemerintahan negara sisi itu memiliki komitmen untuk melangsungkan pola voucer berharga AU$ 2,5 juta (Rp 26 miliar).
Tara Cheyne mengharap eksperimen mendekati Natal sebesar AU$ 500.000 itu akan berhasil terwujud dan menjelaskan akan ada peluang timbulnya semakin banyak potongan harga tahun depannya.
"Saya berharap eksperimen ini akan sukses hingga keuntungan bisa dicicipi usaha dan komune Canberra, atau bahkan juga pengunjung di Canberra," ucapnya. "Kami bisa membuat keputusan lebih bagus tahun depannya untuk melakukan kembali, dan peluang melakukan saat konsumsi dalam masyarakat tidak begitu baik."
Pola sama sudah dipublikasikan di Anggaran NSW pekan kemarin, dengan warga terima empat voucer yang semasing sebesar AU$ 25 untuk beli makanan, kesenian, dan selingan.
Pemerintahan New South Wales akan memberikan tiap orang dewasa AU$ 100 (Rp 1 juta) untuk dibelanjakan makanan dan selingan.
Usaha ini dikerjakan untuk hidupkan kembali lagi beberapa bidang yang paling terpukul sebab wabah COVID-19. Kontribusi stimulan dipublikasikan pada Selasa 17 November dalam bujet negara sisi yang beribukota Sydney ini.
Untuk coupon namanya 'Out and About voucher', Pemerintahan NSW keluarkan dana sampai AU$ 500 juta, atau lebih dari Rp 5 triliun dengan arah supaya ekonomi masih hidup sesudah Natal.
Walau sebenarnya dalam informasi terkini, bujet Pemerintahan NSW sesungguhnya dipastikan alami minus sampai AU$ 6,9 miliar atau Rp 71 triliun.
Mereka yang berumur di atas 18 tahun akan mendapatkan empat 'voucher' sebesar AU$ 25, atau lebih dari Rp 250 ribu yang dialokasikan melalui program hp 'Service NSW'.
Dua coupon digital dapat ditukar dengan makanan di restaurant, cafe, klab, sesaat dua yang lain untuk selingan, seperti bioskop, melihat pergelaran seni, museum, taman selingan dan semacamnya.
Tetapi coupon ini tidak dapat dipakai untuk beli produk di pertokoan, alkohol, judi, rokok.
Premier Daniel Andrews pada tanggal 18 November lalu umumkan paket untuk bidang usaha di situ namanya 'Victorian Tourism Recovery Package' sebesar AU$ 465 juta.
'Victorian Anggaran 2020/21' akan menolong semakin banyak orang menelusuri wilayah pedalaman negara sisi itu dengan memakai 120.000 buah voucer yang semasing berharga AU$ 200, atau lebih dari Rp 2 juta.
Usaha sebagai sasaran khusus ialah restaurant, pub, hotel, perkebunan anggur, yang pendapatannya turun karena kebakaran rimba tahun kemarin dan ketentuan di tengah-tengah pandemi COVID-19.
Untuk memperolehnya, masyarakat di Victoria harus minimal keluarkan AU$ 400, atau sejumlah Rp 414 juta untuk tinggal diakomodasi atau berkunjung pertunjukan dan tour di pedalaman Victoria.
Pola ini diperkirakan akan berjalan bulan Desember kelak dan menyengaja difungsikan pada musim panas, peristiwa di mana beberapa usaha memerlukan pendapatan besar.
"Baik aktivitas jalanan dengan keluarga, atau tour di tepi pantai, kami menolong orang untuk keluar rumah mereka dan nikmati beberapa tempat di Victoria," kata Premier Andrews.
"Permodalan ini akan menghidupkan pariwisata untuk bangun datang dari rintangan yang ada tahun ini dan menyongsong lebih beberapa pengunjung dan mengaryakan semakin banyak masyarakat Victoria."
Disamping itu, Pemerintahan Victoria mengeluarkan beberapa paket pembangunan infrastruktur yang diinginkan bisa membenahi sarana tempat rekreasi yang akan didatangi beberapa pemegang voucer.
Menurut Menteri Pariwisata, Olahraga, Aktivitas Besar Victoria, Martin Pakula, pembangunan dikerjakan sebab "Victoria mempunyai salah satunya daya magnet terhebat di dunia dan pengin pastikan negara sisi itu akan tarik lebih beberapa pengunjung."
"Investasi untuk infrastruktur di tiap titik negara sisi Victoria adalah landasan dari pemulihan yang berkelanjutan, yang bermakna bakal ada semakin banyak pekerjaan untuk masyarakat Victoria," ucapnya.
Pertama Menteri Australia lakukan penutupan 2 kota besar di Australia, yakni Victoria dan Melbourne. Ini akan dikerjakan sepanjang 6 minggu berkaitan kenaikan penebaran virus corona.